Minggu, 25 Maret 2012

STRUKTUR PRODUKSI, DISTRIBUSI PENDAPATAN, & KEMISKINAN


Struktur Produksi
Pengertian struktur produksi adalah suatu hubungan untuk menjalankan suatu proses produksi dari bahan baku menjadi hasil atau produk jadi.

Struktur produksi perekonomian Indonesia terus mengalami perubahan. Perubahan struktur produksi tersebut terjadi disebabkan oleh perilaku konsumsi konsumen yang berubah dari barang-barang pertanian ke barang-barang industry, perkembangan teknologi, meningkatnya keuntungan bersama dalam memproduksi barang-barang industry.

Pendapatan Nasional
Secara sederhana pendapatan nasional adalah pendapatan, pengeluaran masyaraka Negara dari hasil kegiatan produksi, selama satu tahun. Pendapatan nasional digunakan sebagai tolak ukur pertumbuhan perekonomian suatu Negara, keberhasilan pencapaian pembangunan ekonomi Negara, dan tingkat kesejahteraan masyarakat.

Tiga Macam Pendekatan
Perhitungan pendapatan nasional suatu Negara dapat dilakukan dengan tiga macam pendekatan, antara lain:

Pendekatan produksi
Digunakan untuk menghitung barang & jasa hasil produksi masyarakat suatu Negara selama satu tahun. Hasil perhitungannya adalah PDB (Produk Domestik Bruto) atau GDP (Gross Domestic Product).

Pendekatan pendapatan
Digunakan untuk menghitung balas jasa yang digunakan masyarakat selama satu tahun. Hasil perhitungannya adalah pendapatan nasional (Yearly income). Rumus perhitungan sbb:
Y = w + r + i + p
Keterangan:
w = wage
i = interest
r = rent
p = profit

Pendekatan Pengeluaran
Digunakan untuk menghitung pengeluaran/pembelanjaan masyarakat (pelaku ekonomi) selama satu tahun. Para pelaku ekonomi yaitu konsumen, produsen, pemerintah, dan masyarakat LN. Hasil perhitungannya adalah sbb:
Y = C + I+ G + X – M
Keterangan:
C = Consumption
I = Investment
G = Goverment
X = Export dan M = Import

Komponen Pendapatan Nasional
Terdiri enam konsep pendapatan nasional, sbb:

PDB/GDP (Produk Domestik Bruto/Gross Domestic Product)
Jumlah produk yang diproduksi masyarakat di suatu Negara selama satu tahun.
PNB/GNP (Produk Nasional Bruto/Gross National Product
Jumlah produk yang dihasilkan penduduk selama satu tahun.
PNB/GNP = GDP - Product netto terhadap luar negri
NNP (Net National Product)
NNP = GNP – Depresiasi (penyusutan/penurunan nilai produk)
NNI (Net National Income
Pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima masyarakat sebagai pemilik faktor produksi.
NNI = NNP – Pajak tidak langsung
PI  (Personal Income)
Jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat.
PI = (NNI + TRANSFER PAYMENT) – (LABA DITAHAN + IURAN ASURANSI + IURAN JAMINAN SOSIAL + PAJAK PERSEORANGAN)
DI  (Disposable Income
Pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi.
DI = PI – Pajak langsung

Distribusi Pendapatan Nasional & Kemiskinan
Distribusi pendapatan nasional salah satu cara bagaimana pendapatan nasional mampu mengurangi kemiskinan di dalam masyarakat. Distribusi pendapatan yang tidak merata tentu akan menguntungkan sebelah pihak saja. sehingga terjadi kesenjangan social yaitu kemiskinan yang tinggi.

Perbedaan pendapatan karena adanya perbedaan kepemilikan sumber daya dan faktor produksi. Ketimpangan pendapatan ini dapat diatasi dengan dua cara yaitu ditetapkannya pajak dan subsidi. Pajak yang diterapkan akan mengurangi pendapatan kelompok masyarakat yang tinggi sedangkan subsidi bertujuan untuk membantu pendapatan kelompok masyarakat yang rendah.

Oleh sebab itu diharapkan distribusi diberikan secara merata dan benar sehingga mampu mengurangi kemiskinan di dalam masyarakat.

Dapat dilihat di:


Selasa, 06 Maret 2012

SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA

Arti Sistem
Secara sederhana arti sistem adalah kumpulan berbagai unsur yang bertujuan menjalankan sesuatu hal secara teratur untuk digunakan bersama.
Perkembangan Sistem Perekonomian
Meningkatnya jumlah penduduk dan kebutuhan yang terus berkembang maka diperlukan suatu sistem untuk melakukan kegiatan ekonomi demi kelancaran kelangsungan hidup manusia.
Berikut macam sistem perekonomian:
  • Sistem Perekonomian Pasar (Liberalis/Kapitalis) Adanya paham kebebasan dari ahli ekonomi Adam Smith, yaitu kebebasan melakukan kegiatan ekonomi antara penjual dan pembeli sehingga terjadi permintaan dan penawaran dan tercipta keseimbangan pasar (barang yang diproduksi dan harga yang berlaku). Pemerintah hanya berperan sedikit dalam sistem perekonomian ini.
  • Sistem Perekonomian Perencanaan (Etatisme/Sosialis) Sistem perekonomian ini dikemukakan oleh Karl Marx. Pemerintah sangat berperan besar dalam kegiatan ekonomi. Semua alat produksi dan sumber ekonomi dikuasai oleh Negara, sehingga kekayaan yang dimiliki adalah kekayaan sosial jadi hak milik seseorang tidak diakui karena merupakan milik bersama.
  • Sistem Ekonomi Campuran Merupakan gabungan dari sistem perekonomian kapitalis dan sosialis. Pemerintah dan swasta melakukan kegiatan ekonomi. Jadi kegiatan ekonomi yang bebas yang dilakukan individu/swasta tetap dalam pengendalian Pemerintah/Negara dengan aturan sosial. Sehingga diharapkan dapat tercipta Negara yang sejahtera dan makmur.
Sistem Perekonomian Indonesia
Perkembangan Sistem Ekonomi sebelum Orde Baru
Sebelum orde baru ==> orde lama adalah sebutan masa pemerintahan Soekarno.
Bung Hatta membentuk sistem ekonomi koperasi dan Sumitro Djojohadikusumo menerapkan sistem ekonomi campuran. Namun keduanya tidak dapat diterapkan dengan baik sehingga dikembangkan sistem ekonomi pancasila yang mengandung unsur demokrasi ekonomi.

Sistem Perekonomian Indonesia berdasar Demokrasi Ekonomi
Maksud dari demokrasi ekonomi yaitu masyarakat berperan aktif dalam kegiatan ekonomi yang dilaksanakan pemerintah demi kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.

Free fiht liberalism, Etatisme, Monopoli
Sangat ditentang dalam perekonomian Indonesia. Mengapa???
karena free fiht liberalisme ada kebebasan dalam usaha yang tidak terkendali sehinggga terjadi kesenjangan sosial yang tinggi antara si kaya dan si miskin. Etatisme ada campur tangan pemerintah yang begitu besar sehingga masyarakat sulit untuk berkembang. Sedangkan monopoli hanya terpusat pada satu kelompok, sehingga konsumen tidak mempunyai pilihan lain.

Perkembangan Sistem Ekonomi setelah Orde Baru
Mengalami perbaikan dalam masalah ekonomi yang bertujuan untuk menghilangkan sistem ekonomi kapitalis dan komunis serta mengendalikan laju inflasi yang saat itu berpengaruh buruk pada kegiatan ekonomi.
Tercatat bahwa :
            Tingkat inflasi tahun 1966 sebesar 650 %
            Tingkat inflasi tahun 1967 sebesar 120 %
            Tingkat inflasi tahun 1968 sebesar 85%.
            Tingkat inflasi tahun 1969 sebesar 9,9%
Dari data di atas, menjadi jelas, mengapa rencana pembangunan Lima Tahun Pertama  (Repelita I) baru dimulai pada tahun 1969.

Para Pelaku Ekonomi
Tiga Pelaku Ekonomi dalam pembangunan ekonomi yaitu koperasi, sek. Swasta, sek. Pemerintah.
Peranan masing-masing sebagai berikut:
  • Koperasi, Membangun kemampuan ekonomi masyarakat agar sejahtera.
  • Swasta/BUMS, Membantu pemerintah memakmurkan bangsa dan meningkatkan pendapatan Negara melalui pajak.
  • Pemerintah/BUMN, Pengelolaan sumber daya dan produksi barang serta kegiatan dan pelayanan.
Landasan Konstitusional BUMN
Landasan konstitusional BUMN di Indonesia adalah Pasal 33 UUD 1945. "koperasi adalah wahana sosial ekonomi utama di bidang pedesaan dan pertanian". Jadi perusahaan yang dikelola negara melakukan kegiatan ekonomi untuk melakukan landasan tersebut. 

Tiga Bentuk BUMN
Perusahaan Perseroan (Persero)
Badan usaha yang dikelola negara dengan modal sebagian dari negara. Bertujuan untuk memperoleh keuntungan. Status kepegawaiannya adalah pegawai swasta dan fasilitas perusahaan ini bukan dari negara.

Perusahaan Jawatan (Perjan)
Bermodal seluruhnya dari negara. Berfasilitas negara dan bertujuan pelayanan kepada masyarakat. Status kepegawaiannya adalah pegawai negeri. Contohnya Perjan RS Jantung Harapan Kita.

Perusahaan Umum (Perum)
Perkembangan dari Perjan, dengan ciri-ciri yang sama namun bertujuan untuk kepentingan umum dan mencari keuntungan.