Jumat, 12 Oktober 2012

Teori Ekonomi "Tugas 1"

Barang Normal
Suatu barang dinamakan barang normal apabila barang tersebut mengalami kenaikan dalam permintaan sebagai akibat dari kenaikan pendapatan. Contoh dalam kehidupan sehari-hari adalah handphone yang pada umumnya digunakan untuk sms dan telepon. Tetapi karena adanya kenaikan pendapatan konsumen maka selera konsumen pun berubah menjadi tinggi. Awalnya konsumen yang menggunakan handphone untuk komunikasi lewat telepon dan sms saja sekarang membeli handphone dengan fungsi kegunaan yang lebih beragam. Seperti handphone yang dilengkapi dengan kamera, bluetooth, music, akses internet, dll.

Barang Netral
Barang Netral adalah barang konsumsi yang tidak mengalami pengurangan atau penambahan terhadap permintaan meskipun pendapatan konsumen berubah baik bertambah maupun berkurang. Konsumen selalu mengkonsumsi barang kebutuhan pokok sehari-hari contohnya sembako. Sembako merupakan kebutuhan primer yang artinya harus dipenuhi untuk kelangsungan hidup. Maka permintaan terhadap sembako tidak akan berkurang atau bertambah meskipun ada perubahan pendapatan.

Barang Komplementer        
Apabila suatu barang selalu digunakan bersama-sama dengan barang lainnya maka barang tersebut dinamakan barang pelengkap kepada barang lain tersebut. Dengan kata lain barang komplementer  yaitu barang yang dapat melengkapi fungsi dari barang lainnya. Gula adalah barang pelengkap pada kopi atau teh. Karena pada umumnya kopi dan teh yang kita minum harus dibubuhi gula.

Kenaikan atau penurunan permintaan barang pelengkap selalu sejalan dengan perubahan permintaan barang yang digenapinya. Kalau permintaan terhadap kopi bertambah maka permintaan terhadap gula juga bertambah. Sebaliknya, bila permintaan terhadap kopi berkurang maka permintaan terhadap gula juga berkurang.

Pengaruh Pajak Terhadap Inflasi
Pajak merupakan salah satu cara pemerintah untuk menanggulangi inflasi. Di sini pemerintah mengenakan pajak tambahan terhadap perusahaan-perusahaan yang menaikkan tingkat upah, dan justru mengurangi pajak terhadap perusahaan yang tidak menaikkan tingkat upah. Kebijakan ini tampaknya dapat di terima di negara-negara yang sudah berada pada tingkat kemakmuran yang tinggi. Sehingga tingkat upahpun sudah cukup tinggi.

Surplus Konsumen
Surplus konsumen adalah kepuasan atau kegunaan (utility) tambahan yang diperoleh konsumen dari pembayaran harga suatu barang yang lebih rendah dari harga yang konsumen bersedia membayarnya. Surplus Konsumen selalu terjadi di atas nilai Titik Equilibrium.


Pada saat terjadi keseimbangan pasar di titik equilibrium tercipta harga pasar dengan 6 unit sebesar Rp.50.000,00. Tetapi konsumen mampu membayar 6 unit dengan harga Rp.1000.000,00. Jadi surplus/ kelebihan yang diterima konsumen, dari selisih antarakemampuan maksimum konsumen membayar barang dengan harga barang sebenarnya sebesar Rp.50.000,00 tergambar pada daerah segitiga berwarna biru (cs).

Equilibrium Price and Quantity
(Effects of Supply and Demand Curve Shifts)
                                                                                  
Gambar (a) ada pergeseran kurva permintaan (D1) ke kanan sehingga membentuk kurva permintaan baru (D2). Kurva permintaan bergeser ke kanan menunjukkan adanya penambahan permintaan yang disebabkan oleh perubahan pendapatan yang meningkat sehingga barang yang dikonsumsi bertambah dan harga menjadi naik karena penawarannya tetap (S1). Contohnya konsumen membeli barang yang lebih banyak dan harga yang relatif lebih tinggi demi memenuhi kepuasan karena pendapatannya yang meningkat.



Gambar (c) ada pergeseran kurva penawaran (S1) ke kanan sehingga membentuk kurva penawaran baru (S2). Kurva penawaranbergeser ke kanan menunjukkan adanya penambahan penawaran yang disebabkan oleh perubahan teknologi. Teknologi terus berkembang sehingga banyak produk yang ditawarkan dan harga produk diturunkan karena permintaannya tetap (D1). Contohnya produsen yang mempromosikan produk barunya dengan harga yang terjangkau sehingga jumlah produk yang terjual banyak.




Gambar (e) terdapat pergeseran kurva permintaan (D2) dan kurva penawaran (S2), dimana tingkat pergeserannya sama besar. Kurva permintaan yang bergeser ke kanan dan kurva penawaran yang bergeser ke kiri menunjukkan adanya kenaikan harga barang namun jumlah barang yang diminta dan yang ditawarkan tidak mengalami penambahan atau pengurangan. Contohnya beras, pada musim kemarau banyak lahan pertanian (sawah) yang kering sehingga pasokan beras sulit didapat. Hal tersebut yang menyebabkan harga beras naik namun produsen tidak bisa menambah jumlah pasokan beras.


Gambar (g) terdapat pergeseran kurva permintaan (D2) dan kurva penawaran (S2), tetapi tingkat pergeserannya tidak sama besar dimana pergeseran kurva permintaan (D2) lebih besar dari kurva penawaran (S2). Kurva permintaan yang bergeser ke kanan dan kurva penawaran yang bergeser ke kiri menunjukkan adanya kenaikan harga dan jumlah barang yang diminta maupun yang ditawarkan. Contohnya karena persediaan minyak bumi yang terbatas megakibatkan kenaikan harga BBM dan harga barang lainnya. Dimana permintaan akan BBM sangat tinggi.




Referensi:

Rahardja, Pratama dan Mandala Manurung. 2008. Pengantar Ekonomi (Mikroekonomi  & Makroekonomi) Edisi Ketiga. Jakarta: FEUI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar